SIDRAP -- Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Drs Anton Setiadji, Sabtu (7/2) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Sidrap. Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama kalinya ke Kabupaten Sidrap.
Di Kabupaten Sidrap, Irjen Pol Drs Anton Setiadji memberikan pengarahan sekitar satu jam kepada personil Kepolisian Resort (Polres) Sidrap terkait berbagai hal, terutama tugas dan fungsi kepolisian di masyarakat.
"Semua personil harus menjalankan tugas dengan baik. Jangan melakukan hal-hal yang membuat masyarakat menilai buruk terhadap kinerja kita,"katanya.
Menurutnya, kunjungannya ke Sidrap merupakan agenda jalan-jalan untuk melihat langsung kondisi personil di daerah itu. Kepada jajaran Polres Sidrap, Anton menjelaskan bahwa saat ini memang kemungkinan masih butuh personil, sehingga dalam waktu dekat akan dilakukan rekrutmen bintara, termasuk kata dia peningkatan kemampuan personil dengan melaksanakan pendidikan bagi para calon perwira.
"Satu hal yang harus diingat, jangan ada yang coba-coba main uang. Dan selama saya menjadi Kapolda jangan ada coba main uang. Saya tidak suka itu. Ada sanksi bagi yang melakukan itu,"tegasnya.
Sebaliknya kata Anton, anggota Polres Sidrap harus menjaga kesehatan dengan baik, terutama yang berminat ikut pendidikan, yang harus dijaga adalah kesehatan. "Ini yang merusak kita selama ini, karena pola makan kita yang salah, maka kesehatan anggota satuan ikut memburuk,"terangnya.
Mengingat pentingnya kesehatan itu, Antom berharap, masalah kesehatan ini betul-betul menjadi perhatian. Termasuk ia berpesan kepada Kepolres Sidrap, AKBP Haris Suntojaya untuk memperhatikan anggota Satuannya dui Polres Sidrap.
"Perhatikan anggota yang tinggalnya jauh dari kantor. Yang jauh supaya bisa diperhatikan, saya tidak ingin ada kejadian lagi, kecelakaan di jalan karena perjalannya yang jauh,"tandasnya.
Kapolda Pecat Anggota Polisi Narkoba
Dalam kunjungannya di Kabupaten Sidrap, Kapolda Sulselbar, Irjen Pol. Drs. Anton Setiadji mewanti-wanti anggota kepolisian untuk tidak coba-coba bermain dengan narkoba. Sebab anggota yang kedapatan 'main' narkoba akan dipecat.
"Yang coba-coba 'main' narkoba, baik make, ngedar, tidak ada kompromi, jika terbukti langsung saya pecat,"katanya.
Anton mengaku tegas terhadap masalah narkoba mengingat jenis obat-obatan terlarang ini terbukti bisa merusak generasi muda bangsa ini. Dan untuk penanganannya harus dimulai dari jajaran kepolisian.
"Kita sebagai pengayom, harus memberi contoh yang baik, dan untuk masalah narkoba, kita juga harus menjadi contoh terdepan,"katanya.
Di masyarakat lanjut Anton, Polisi harus memberi pelayanan yang terbaik. Polisi kata dia harus bisa menjadi mitra terbaik dan memberi manfaat bagi masyarakat.
"Jadilah polisi yang asyik, asyik diajak bicara, asyik diajak berteman, asyik diajak kerja sama, tapi tidak asyik diajak berkelahi. Harus jadi pengayom,"tegasnya.
Dalam kesempatan itu pula, Anton juga berharap Polisi bisa ikut bermitra dengan penegak hukum yang ada, termasuk pemerintah daerah untuk mengawal dan mencegah tindakan korupsi. Ia mencontohkan, saat ini ada proyek nasional dari Kementerian Pertanian yang dananya langsung ke petani dan butuh dikawal ketat agar dananya betul-betul sampai ke petani dan dimanfaatkan sesuai peruntukannya.
"Kita juga perlu turut serta bersama-sama melakukan pengawalan agar tidak terjadi pelanggaran hukum dalam penerapannya,"tandasnya.(humas)
BERITA
