Sidrap Ikuti Rakornas Swasembada Pangan Hadapi Musim Kemarau 2025

Selasa, 3 Juni 2025
Sidrap Ikuti Rakornas Swasembada Pangan Hadapi Musim Kemarau 2025

Sidrap Ikuti Rakornas Swasembada Pangan Hadapi Musim Kemarau 2025

Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Swasembada Pangan dalam rangka menghadapi musim kemarau tahun 2025. Kegiatan digelar secara daring, Selasa (3/6/2025).

Bupati Sidrap diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan, H. Siara Barang hadir bersama Dandim 1420 Sidrap, Letkol Inf Awaloeddin. Keduanya mengikuti rakor dari ruang rapat Makodim 1420 Sidrap.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kasubag TU Balai Perekrutan dan Pengujian Tanaman Serealia, Suwarny Sumardi; Analis Prasarana dan Sarana DTPHPKP Sidrap, Anju Saleh; serta jajaran Kodim 1420 Sidrap.

Rakor digelar dalam rangka membahas strategi dan langkah konkret pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga ketahanan pangan nasional menghadapi musim kemarau

Tito Karnavian dalam kesempatan tersebut menyampaikan, rakor ini menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait ketahanan pangan.

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dalam arahannya menegaskan, ketahanan pangan menjadi salah satu program prioritas Presiden.

"Prioritas pertama Presiden adalah program pro rakyat, salah satunya ketahanan pangan. Harapannya, kita cukup pangan dan berdikari," ujarnya.

Olehnya itu ia meminta pemerintah daerah dapat bekerja sama dalam mendukung swasembada pangan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menambahkan bahwa target nasional adalah swasembada padi dan beras dalam waktu empat tahun.

"Target Bapak Presiden kepada Kementerian Pertanian dan semua pihak adalah swasembada padi dan beras dalam empat tahun," ungkapnya.

Amran juga menyebutkan capaian stok beras nasional tahun 2025 mencapai 4 juta ton, tertinggi sepanjang sejarah. Serapan beras dalam negeri hingga Mei 2025 tercatat 2,4 juta ton.

"Dulu 1 juta ton itu 1 tahun, ini 2,4 juta ton, ini beras dalam negeri, banyak yang plesetkan bahwa ini adalah beras impor, ini beras dalam negeri serapan kita sendiri," ungkapnya.

Untuk mengantisipasi dampak kekeringan, Kementan telah menyalurkan alat pompa, mesin pertanian, serta memperbaiki sistem irigasi. 

Ia selanjutnya meminta seluruh kepala daerah dan Dandim mendukung percepatan program irigasi seluas 2,3 juta hektare yang telah disepakati

"Saat ini sebenarnya sudah aman, tapi kita harus waspada kalau tiba-tiba terjadi iklim ekstrem, hampir pasti tahun ini kita swasembada pangan," ungkapnya.

Sekretaris Jenderal Kemendagri, Tomsi Tohir, meminta pemerintah daerah mengoptimalkan lahan tadah hujan serta mempercepat program pompanisasi.

"Program irigasi dan pompanisasi akan digencarkan sebagai antisipasi musim kemarau," tuturnya.

Sementara Sekretaris Jenderal Kementan, Ali Jamil, menekankan bahwa seluruh sawah harus difokuskan untuk ditanami padi sesuai arahan Presiden.

"Ini arahan dari Presiden agar kita tidak bergantung pada negara lain. Semua sawah harus ditanami padi demi mengejar swasembada pangan secepat-cepatnya. Pemerintah juga sudah menyalurkan bantuan seperti pompa air dan irigasi perpompaan,” ujar Ali Jamil.

Dalam kesempatan tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sidrap, Siara Barang, menyatakan kesiapan pemerintah daerah mendukung program swasembada pangan nasional.

Rakor ini diikuti oleh jajaran Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian, Kementerian PUPR, serta kepala daerah dan Dandim se-Indonesia secara daring.

Pewarta: MUHAMMAD SABIR YUNUS 
Editor: NURYADIN SUKRI

Chat Admin
Mulai chat dengan admin...