Ekspedisi Patriot Ungkap Potensi Transmigrasi Pitu Riase

Selasa, 2 Desember 2025
Ekspedisi Patriot Ungkap Potensi Transmigrasi Pitu Riase

Ekspedisi Patriot Ungkap Potensi Transmigrasi Pitu Riase

Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) bekerja sama dengan Universitas Padjaran dan Kementerian Transmigrasi memaparkan hasil Ekspedisi Patriot di kawasan transmigrasi Pitu Riase, Selasa (2/12/2025), di Ruang Rapat Pimpinan lantai III Kantor Bupati Sidrap.

Pemaparan ini mencakup pemetaan kawasan transmigrasi serta identifikasi komoditi unggulan untuk penguatan kawasan ekonomi terintegrasi. Kegiatan dihadiri Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, Ketua Tim Patriot, Prof. Iwan, Kepala Bapperida, Herwin, Kadis Porapar, Patriadi, Kadis DPMPTSP, Andi Nirwan, Kadis Dalduk KB, Syahrul Mubarak, pejabat OPD, camat, dan anggota tim Patriot.

Bupati Syaharuddin menjelaskan, kegiatan ini merupakan hasil pemetaan selama empat bulan yang meliputi kondisi sosial budaya, ekologi, geospasial, serta kultur petani dan masyarakat. 

Temuan ini akan dirumuskan menjadi rekomendasi strategis bagi Kementerian Transmigrasi untuk penetapan program jangka pendek, menengah, dan panjang.

“Tim Patriot bukan sekadar bertamasya, tetapi melakukan ekspedisi serius. Mereka berbaur dan bersosialisasi dengan masyarakat, sehingga hasil pemetaan bisa menjadi dasar pengembangan ekonomi di Pitu Riase,” kata Bupati.

Bupati juga menekankan pentingnya optimalisasi pemukiman transmigrasi. Penambahan 145 unit rumah baru pada 2025 menjadikan total unit transmigrasi di Lagading mencapai 165 unit. Nilai pembangunan infrastruktur mencapai sekitar Rp35 miliar, belum termasuk tambahan Rp15–20 miliar untuk fasilitas pendukung, seperti jembatan dan sekolah.

“Setelah ini, rumah-rumah transmigrasi harus ditempati dan masyarakat mengikuti program pengembangan kawasan industri dan perkebunan, termasuk penanaman kelapa genjah dan industri turunan seperti sapu lidi, briket tempurung kelapa, dan sabut kelapa,” ujar Bupati.

Plt Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Nakertrans, Adli Lukman, menambahkan tim melakukan observasi mendalam dari dusun ke dusun selama empat bulan. “Hasil observasi ini menjadi dasar rekomendasi untuk perbaikan infrastruktur dan pengembangan kawasan transmigrasi,” katanya.

Salah seorang petani setempat mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan pertukaran informasi dan pengetahuan terkait kondisi tanah dan praktik pertanian.

Pewarta: ABDUL HASAN
Editor: NURYADIN SUKRI

Chat Admin
Mulai chat dengan admin...