Berdasarkan Peta Tinjauan tanah yang dikeluarkan oleh Lembaga Penelitian Bogor Tahun 1966, maka jenis tanah yang ada di Kabupaten Sidenreng Rappang terdiri dari alluvial, regosol, grumusol, mediteran dan pedsolit. Jenis tanah Alluvial meliputi 21,08 % dari luas wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang yang paling luas terdapat pada Kecamatan Pitu Riawa yaitu 12.110 Ha dan yang paling sempit pada Kecamatan Panca Rijang yaitu 228 Ha. Bahkan ada 2 (dua) Kecamatan yang tidak terdapat jenis tanah ini yaitu Kecamatan Kulo dan Watang Pulu. Fisik tanah ini berupa dataran dan merupakan endapan tanah liat bercampur paisr halus hitam kelabu dengan daya penahan air cukup baik dan tersedia cukup mineral yang berguna bagi tumbuh-tumbuhan. Jenis tanah alluvial terdiri dari alluvial hidromorf daerah kering, alluvial hidromorf, alluvial kelabu tua, alluvial coklat kekelabuan.
Jenis tanah Regosol seluas 19,74 % atau 37.174 Ha dari luas wilayah Kabupaten
Sidenreng Rappang dan yang terluas di Kecamatan Wattang Pulu yaitu 14.322 Ha atau
sekitar 38,52 % dari luas areal yang berjenis tanah regusol dan yang paling sempit terdapat di
Kecamatan Panca Rijang seluas 1.033 Ha. Bahkan terdapat 3 (tiga) Kecamatan yang tidak
terdapat jenis tanah ini yaitu Pitu Riawa, Dua PituE dan Pitu Riase. Jenis tanah Regusol
kadang–kadang terdiri dari lapisan cadas terutama yang berpasir berwarna kelabu hitam
sampai kelabu coklat, porositas sedang dan agak mudah kena erosi. Tanah regusol vulkanik
baik untuk tanaman padi, tebu, tembakau, palawija, sayuran dan beberapa jenis tanaman
perkebunan lainnya. Jenis tanah Grumosol seluas 1,20 % atau 2.251 Ha dari luas wilayah
Kabupaten Sidenreng Rappang dan yang terluas di Kecamatan MaritengngaE yaitu 1.334 Ha
atau sekitar 50,37 % dari luas areal yang berjenis tanah grumusol, kemudian berturut-turut
Kecamatan Watang Pulu seluas 809 Ha (35,94%) dan Kecamatan Tellu LimpoE seluas 308
Ha atau sekitar 13,69%, sedangkan Kecamatan lainnya tidak terdapat jenis tanah ini.
Jenis tanah Mediteran seluas 11.416 Ha atau 6,06 % dari luas wilayah Kabupaten
Sidenreng Rappang dan yang terluas di Kecamatan Panca Lautang seluas 5.121 Ha (44,85%)
dari luas areal yang berjenis tanah mediteran, kemudian berturut-turut Kecamatan Pitu Riase
yaitu 3.116 Ha atau sekitar 27,30%, Kecamatan Tellu Limpoe seluas 1.677 Ha (14,69%) dan
kecamatan Pitu Riawa seluas 1.502 Ha (13,69 %), sedangkan Kecamatan lainnya tidak
terdapat jenis tanah ini. Jenis tanah mediteran tersebut terdiri dari komplek mediteran coklat
kekelabuan dan regosol komplek meditreran coklat regosol dan latosol. Jenis tanah Podsolit
seluas 94.891 Ha atau 50,39 % dari luas wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang dan yang
terluas di Kecamatan Pitu Riase seluas 76.934 Ha (81,07%) dari luas areal yang berjenis
tanah padsolit, kemudian berturut-turut Kecamatan Pitu Riawa yaitu 7.431 Ha atau sekitar
7,83%, Kecamatan Kulo seluas 5.408 Ha (5,70 %), Kecamatan Watang Sidenreng seluas
2.977 Ha (3,14 %) dan Kecamatan Panca Rijang seluas 2.141 Ha (2,26 %), sedangkan
Kecamatan lainnya tidak terdapat jenis tanah ini.
Sumber daya alam berupa tanah dan tambang yang terkandung di dalam tanah sangat
dipengaruhi oleh struktur batuan dan proses geologi yang terjadi. Berdasarkan pengamatan
peta geologi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Geologi dan Pertambangan 1977,
maka di Kabupaten Sidenreng Rappang terdapat beberapa peristiwa geologi. Peristiwa
geologi yang ada dan mempunyai luasan yang paling luas adalah Alluvium dan Endapan
Pantai (Qac) yang mencapai 29,86 % dari luas Kabupaten Sidenreng Rappang, kemudian
peristiwa geologi Batuan Gn Api besifat Basah (TPv) seluas 38.788 Ha (20,60%), Mulosa
Sulawesi Sorasin (Tcm) seluas 30.638 Ha.