Kabupaten Sidenreng Rappang selain memiliki potensi wilayah yang umumnya
mendukung sektor pertanian dalam arti luas, daerah ini juga memiliki daya tarik di bidang
pariwisata. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang Kawasan
Pariwisata dibagi atas Kawasan Pariwisata Budaya, Kawasan Pariwisata Alam, dan Kawasan
Pariwisata Buatan.
1. Kawasan Pariwisata Budaya :
a. Monumen Ganggawa di Kelurahan Pangkajene Kecamatan Maritengngae;
b. Monumen Bambu Runcing di Kelurahan Rappang Kecamatan Panca Rijang;
c. Monumen Andi Cammi di Desa Carawali Kecamatan Watang Pulu;
d. Kawasan Masjid Kuno Jerrae di Desa Allakuang Kecamatan Maritengngae;
e. Upacara Adat Maccera Tappareng di Kelurahan Wettee Kec. Panca Lautang
2. Kawasan Pariwisata Alam :
a. Bungnge Tjitta di Desa Allakuang Kecamatan Maritengngae;
b. Taman Wisata Alam di Desa Maddenra Kecamatan Kulo;
c. Pemandian Air Panas di Kelurahan Massepe Kecamatan Tellu Limpoe;
d. Danau Sidenreng di Sebagian Wilayah Kecamatan Watang Sidenreng, Tellu
Limpoe, Panca Lautang; dan
e. Gua Parinding di Kelurahan Batu Kecamatan Pitu Riase.
3. Kawasan Pariwisata Buatan :
a. Taman Rekreasi Datae di Kelurahan Lawawoi Kec. Watang Pulu;
b. Taman Rekreasi Puncak Harapan di Desa Lagading Kec. Pitu Riase;
c. Kerajinan Batu Ukir Allakuang di Desa Allakuang Kec. Maritengngae;
d. Processing Beras Berkualitas PT.Pertani di Desa Sereang Kec. Maritengngae;
e. Peternakan Sapi Berskala Besar di Desa Bila Kecamatan Pitu Riase;
f. Sanggar Kerajinan Tenun Sutra di Desa Carawali Kecamatan Watang Pulu;
g. Wisata Agro Toddangbojo di Desa Ciro Ciroe Kec. Watang Pulu.
Tabel Jenis Obyek Wisata Tahun 2013
Wisata Alam | Wisata Sejarah | Wisata Budaya | Wisata Agro | Wisata Sport |
7 | 27 | 5 | 7 | 1 |
Sumber : Dispora Kabupaten Sidenreng Rappang :2014
Pada tabel di atas terlihat bahwa obyek wisata sejarah cukup banyak yaitu 27 buah yang
sebagian besar merupakan situs cagar budaya yang menjadi potensi utama wisata sejarah
yaitu sebanyak 27 buah, selebihnya merupakan monument-monumen perjuangan
kemerdekaan. Untuk obyek wisaya alam yang menonjol dan banyak dikunjungi adalah taman
wisata hutan Maddenra yang berlokasi di kecamatan kulo dan taman wisata air Puncak Bila
Riase yang dilengkapi fasilitas water boom yang kerap dikunjungi wisatawan lokal
khususnya dalam wilayah Ajattappareng atau kabupaten-kabupaten tetangga. Selain itu obyek
wisata agro juga mendapat tempat dihati wisatawan misalnya sanggar kerajinan tenun sutra di
desa Carawali. Karena lokasinya yang strategis yaitu dijalan poros kearah Tana Toraja, lokasi
wisata agro ini kerap disinggahi oleh turis mancanegara yang akan ke Tana Toraja. Disana
mereka akan menyaksikan proses pembuatan kain tenun sutera dengan peralatan tenun
tradisional sekaligus dapat membelinya langsung sebagai oleh-oleh.
Untuk wisata sport, terdapat obyek wisata terbaru dan disukai oleh kalangan remaja dan
pencinta otomotif khususnya motor sport yaitu obyek wisata sport sirkuit RMS Land yang
berlokasi dikota Rappang. Obyek wisata ini sering dan dipercaya melaksanakan berbagai
even balap motor sampai ketingkat nasional karena sarana kelengkapan yang dimiliki
memenuhi standart Ikatan Motor Indonesia sebagai pendamping penyelenggara kegiatan
racing motor sport.
Dari beberapa obyek wisata yang ada, wisatawan mancanegara umumnya mengunjungi
obyek wisata sejarah, agro dan budaya, sedangkan wisatawan lokal dan nusantara rata-rata
menyukai semua obyek wisata yang dimiliki daerah ini.
Akan tetapi disadari bahwa upaya yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk
menjaga, memelihara dan melengkapi khususnya terhadap obyek wisata milik pemerintah
daerah masih kurang. Pada umumnya obyek-obyek wisata tersebut masih memerlukan
perhatian lebih serius dari pemerintah daerah, seperti obyek wisata Data’e, Masjid kuno
Jerra’e, Sumur tua Citta, obyek wisata air panas Massepe dan lain-lain. Sedangkan untuk
obyek wisata milik masyarakat atau swasta perlu upaya konsisten melalui pembinaan sebab
semua obyek wisata diatas berpotensi berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah.
Pada tabel berikut ini ditampilkan arus kunjungan wisatawan dalam hal ini wisatawan
mancanegara yang mengunjungi beberapa obyek wisata di kabupaten Sidenreng Rappang.
Tabel Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Asing) tahun 2010-2013
2010 2011 2012 2013
195 240 318 550
Sumber : Disporabudpar Kab. Sidenreng Rappang Tahun 2014
Walaupun potensi obyek wisata yang dimiliki daerah ini belum menjadi destinasi
utama dan hanya pendukung dari destinasi wisata utama Tana Toraja, tetapi terlihat
peningkatan dari tahun ketahun. Pada tahun 2010 sebanyak 195 orang kunjungan wisatawan
mancanegara, tahun 2011 sebanyak 240 orang, pada tahun 2012 sebanyak 318 orang dan
pada tahun 2013 sebanyak 550 orang. Terjadi arus kenaikan kunjungan setiap tahun.
Membandingkan data terakhir tahun 2013 dengan data pertama tahun 2010 terjadi kenaikan
282 persen. Umumnya turis asing yang berkunjung berasal dari Eropa yaitu Jerman, Belanda
dan Belgia serta turis Asia yaitu Jepang.