Komoditi perkebunan adalah komoditi penyumbang tertinggi ke 2 (dua) dalam
mendukung PDRB pada sektor pertanian yaitu 4,53% pada tahun 2012. Jika dibandingkan
dengan tahun 2008 komoditi mengalami pelambatan kurang lebih 2 % dari 6,50% menjadi
4,53%. Perkembangan produksi dan luas panen komoditi perkebunan di Kabupaten
Sidenreng Rappang dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:
Tabel 2. 112 Perkembangan Produksi dan Luas Panen Komoditi Perkebunan
Tahun 2010-2012 di Kabupaten Sidenreng Rappang.
No. Jenis Komoditas 2010 2011 2012
1 Jambu Mente
Luas Panen (HA) 3,079.47 3,079.47 3,384.99
Hasil Produksi (ton) 1,964.66 4,397.48 3,452.69
2 Lada
Luas Panen (HA) 105.00 158.00 151.00
Hasil Produksi (ton) 41.52 77.74 154.78
3 Kelapa Dalam
Luas Panen (HA) 1,534.70 1,267.70 1,324.69
Hasil Produksi (ton) 1,813.15 2,985.43 3,099.76
4 Kelapa Hibrida
Luas Panen (HA) 454.25 457.25 838.32
Hasil Produksi (ton) 564.83 1,076.82 2,133.70
5 Cengkeh
Luas Panen (HA) 1,092.25 1,092.25 1,325.97
Hasil Produksi (ton) 453.34 2,572.25 1,447.96
Sumber Data : Dinas Pertanian dan Perkebunan Tahun 2013.
Berdasarkan data tersebut di atas menunjukkan bahwa, ada 3 (tiga) Komoditi yaitu
Lada, Kelapa Hibrida dan Kelapa. Dalam memperlihatkan trend peningkatan produksi dari
tahun 2010 sampai tahun 2012. Sementara Komoditi Cengkeh dan Jambu Mente dari tahun
2010 – 2012 memperlihatkan hasil produksi yang fluktuatif demikian pula dengan luas
panennya.
Komoditi ini akan tetap dilakukan upaya peningkatan produksi dan luas panen,
mengingat komoditi ini sangat resisten dengan pengaruh ekonomi. Potensi
pengembangannya masih sangat luas terutama pada daerah perbatasan Kabupaten Enrekang,
Wajo, Soppeng, Barru dan Kabupaten Luwu yang meliputi Kecamatan Pitu Riawa, Kulo,
Kecamatan Pitu RiasE dan Panca Lautang serta beberapa kecamatan lainnya yang berpeluang
untuk dilakukan pengembangan