Berita

Home Berita

Jadi Narasumber Forum Nasional HCS, Pj Bupati Sidrap Paparkan Penanganan Bencana Menuju Kabupaten Sehat

post-thumb

Berita

Kamis, 1 Agustus 2024

 

Penjabat (Pj) Bupati Sidrap, H. Basra tampil sebagai narasumber agenda Healthy Cities Summit (HCS)/Summit Kabupaten/Kota Sehat tingkat Nasional ke-6 tahun 2024 yang diselenggarakan di Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat.

Basra berbicara di sesi berbagi (sharing session) yang berlangsung di Grand Inna Samudra Beach Hotel Palabuhanratu Sukabumi, Senin (29/7/2024). Ia didampingi Kadis Kesehatan, Mahmuddin, Kabid Kesehatan Masyarakat, Mu’minah, serta Pengolah Data Pencegahan dan Monitoring BPBD, Ardi Anugrah Said.

Di depan para bupati/walikota dan pemangku kepentingan terkait se-Indonesia, Basra membawakan materi “Tatanan Pencegahan, Mitigasi, Kesiapsiagaan, dan Penanganan Bencana Kabupaten Sidrap Menuju Kabupaten Sehat 2024”.

Dipaparkannya, Kabupaten Sidrap memiliki visi untuk menjadi kabupaten sehat pada tahun 2024. Dengan pendekatan yang terintegrasi, lanjutnya Kabupaten Sidrap berkomitmen menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi warga.

“Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan langkah-langkah strategis dan komprehensif dalam aspek pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, dan penanganan bencana,” tuturnya. 

Pada aspek pencegahan, Basra menjelaskan pentingnya edukasi masyarakat dalam mengurangi risiko bencana dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. 

“Edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah, dan pencegahan penyakit menjadi fokus utama. Program-program edukasi ini akan dilakukan melalui kampanye publik, sosialisasi di sekolah, dan penyebaran informasi melalui media sosial,” papar Basra.

Selanjutnya aspek mitigasi atau upaya untuk mengurangi dampak dari bencana yang terjadi. Basra menyatakan Kabupaten Sidrap akan menerapkan sistem pengelolaan sampah yang efisien, termasuk pemisahan sampah organik dan anorganik, serta mendukung program daur ulang. Pengurangan penggunaan plastik juga akan digalakkan untuk mengurangi polusi lingkungan.

“Penataan ruang menjadi elemen penting dalam mitigasi. Tata ruang yang dirancang dengan mempertimbangkan risiko bencana akan memastikan bahwa area rawan tidak digunakan untuk pemukiman atau fasilitas penting. Pelestarian lingkungan melalui penghijauan dan pelestarian hutan juga akan menjadi bagian dari upaya mitigasi, yang bertujuan untuk menurunkan risiko bencana alam dan dampak perubahan iklim,” jelasnya.

Sementara untuk aspek kesiapsiagaan, diutarakan Basra melibatkan persiapan yang matang untuk menghadapi bencana yang mungkin terjadi. Kabupaten Sidrap akan melaksanakan pelatihan dan simulasi rutin untuk masyarakat dan petugas terkait. Pelatihan ini akan mencakup prosedur evakuasi, penanganan medis darurat, dan tanggap darurat lainnya.

“Pengembangan sistem peringatan dini juga menjadi fokus utama. Dengan adanya sistem ini, masyarakat dapat memperoleh informasi yang cepat dan akurat tentang ancaman bencana seperti banjir, gempa bumi, dan kebakaran hutan,” tuturnya.

Adapun untuk penanganan bencana, ia menyebut memerlukan koordinasi lintas sektor yang kuat. Untuk itu, Pemkab Sidrap akan membangun kerja sama yang erat antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dinas kesehatan, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat. Koordinasi ini akan memastikan respon bencana yang cepat, efisien, dan terkoordinasi.

“Penyediaan bantuan kesehatan, termasuk layanan kesehatan darurat dan dukungan psikologis, akan menjadi prioritas dalam penanganan bencana. Setelah bencana, program rehabilitasi dan rekonstruksi akan segera dilaksanakan untuk memulihkan kondisi masyarakat dan infrastruktur. Program ini akan mencakup perbaikan rumah, fasilitas umum, dan bantuan ekonomi bagi warga yang terkena dampak,” terangnya.

Berikutnya, aspek evaluasi dan monitoring yang merupakan langkah penting untuk memastikan efektivitas dari seluruh upaya yang telah dilakukan. Kabupaten Sidrap, kata Basra, akan melakukan penilaian risiko bencana secara berkala untuk menyesuaikan strategi dan langkah-langkah yang diperlukan. 

“Selain itu, mekanisme pelaporan dan evaluasi pasca-bencana akan diterapkan untuk mengidentifikasi kekurangan dan meningkatkan prosedur di masa depan,” imbuhnya.

Dengan implementasi tatanan pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, dan penanganan bencana yang komprehensif, Kabupaten Sidrap berkomitmen untuk menjadi kabupaten sehat pada tahun 2024. 

“Melalui pendekatan yang menyeluruh dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, Sidrap dapat menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan berkelanjutan. Upaya ini tidak hanya melindungi warga dari risiko bencana tetapi juga meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan,” pungkas Basra.

Pewarta: ABDUL HASAN
Editor   : NURYADIN SUKRI

© Pemkab. Sidrap. All Rights Reserved.
Designed by HTML Codex
Distributed By: ThemeWagon