Penanganan pascabencana banjir dan longsor di Kabupaten Sidrap terus dilakukan. Sejak bencana yang terjadi 3 Mei 2024 lalu, Pemkab Sidrap bersama unsur terkait, intens turun membantu korban serta melakukan langkah-langkah penanganan.
Dihubungi Selasa (14/5/2024), Kepala Pelaksana Badan Penanggulanagn Bencana Daerah (BPBD) Sidrap, H. Sudarmin menyebut, penanganan bencana yang menimpa Kecamatan Dua Pitue, Pitu Riawa, dan Pitu Riase, berjalan baik.
Di kesempatan itu, ia memaparkan kegiatan Tim Pos Komando Penanganan Bencana Banjir dan Longsor Pemkab Sidrap H+6 sampai dengan H+9 pasca bencana.
“Pada H+6 tim melakukan evakuasi warga di Desa Tana Toro menggunakan rakit buatan. Juga penanganan tiang listrik yang melintang di jalan di Desa Tana Toro,” ungkap Sudarmin.
Selain itu, lanjutnya, tim mendistribusikan logistik ke desa/kelurahan yang terdampak. Ada pula distribusi air bersih di Desa Kampale, Kecamatan Dua Pitue.
Di H+7, Sudarmin menuturkan dilaksanakan serah terima bantuan dari Pemda Kolaka Utara serta packing logistik di pos komando.
“Tim juga melakukan distribusi logistik ke dusun yang terisolir menggunakan kendaraan roda dua,” imbuhnya.
Adapun saat H+8, berlangsung persiapan pengangkutan logistik dari posko ke Desa Leppangeng dan Desa Tana Toro, Kecamatan Pitu Riase bersama komunitas IOF (Indonesia Off-Road Federation), dengan jumlah mobil 18 unit.
“Tim juga mendistribusi logistik ke Desa Kalempang Kecamatan Pitu Riawa,” lanjutnya.
Selanjutnya di H9, rombongan IOF bersama Tim Pos Komando tiba di Desa Leppangeng dan Desa Tana Toro Kecamatan Pitu Riase, dan selanjutnya mendistribusi logistik ke masing-masing dusun yang terisolir.
“Di hari yang sama alat excavator telah tiba di Desa Tana Toro, Kecamatan Pitu Riase,” pungkasnya.
Penulis/Editor: NURYADIN SUKRI